3 Jenis Dosa yang Lebih Besar dari Zina, Ini Daftarnya (2024)

Medan -

Allah melarang umatnya untuk mendekati zina. Sebab, zina termasuk kategori dosa besar yang dilaknat Allah.

Ternyata ada lagi jenis dosa yang lebih besar dari zina. Apa itu? simak ulasan lengkapnya di sini ya!

Larangan mendekati zina termaktub di surah Al Isra ayat 32 yang berbunyi

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢

Artinya: "Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk."

Selain dosa zina, sesungguhnya Allah SWT juga telah memperingatkan muslim untuk senantiasa untuk menjauhi dosa besar lainnya. Dengan menjauhinya, niscaya kita akan masuk surga.

Allah SWT berfirman pada surah An Nisa ayat 31 yang berbunyi,

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا ٣

Artinya: "Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang (mengerjakan)-nya, niscaya Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (surga)."

3 Dosa yang Lebih Besar dari Zina

1. Syirik

Mengutip buku Penawar Hati yang Sakit karya Muḥammad ibn Abī Bakr Ibn Qayyim al-Jawzīyah terjemahan Ahmad Tarmudzi, syirik merupakan dosa yang lebih besar dari zina.

Hal ini didasarkan pada dengan riwayat dari Abdullah bin Mas'ud RA yang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Dosa apa yang paling besar?"

...Kemudian ia bertanya lagi, "Apa lagi?" Beliau menjawab, "Engkau berzina dengan istri tetanggamu."

Kemudian, menukil buku Di Bawah Naungan 'Arsy karya Rizem Aizid, disebutkan zina termasuk dosa besar setelah syirik. Hal ini membuktikan dosa syirik lebih besar dari dosa berzina.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah setelah syirik daripada mani yang diletakkan seorang laki-laki ke rahim perempuan yang tidak halal baginya." (HR Ibnu Abid Dunya)

Al-Qur'an juga telah menyatakan secara eksplisit bahwa syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana yang disampaikan dalam surah An Nisa ayat 48. Allah SWT berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا ٤٨

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."

Meski demikian, Muhammad Galib menyampaikan dalam buku Ahl Al-Kitab Makna dan Cakupannya dalam Al-Qur'an, sebagian ulama menyatakan bahwa semua dosa, termasuk syirik, dapat diampuni Tuhan dengan syarat tobat.

Dalam hal ini, Ahmad ibn Hanbal mengatakan, dosa syirik memang tidak dapat diampuni sama sekali kalau tidak bertobat. Akan tetapi, dosa-dosa selain syirik bisa saja diampuni bagi yang dikehendaki Allah SWT walaupun pelakunya tidak bertobat.

2. Meninggalkan Salat dengan Sengaja

Menukil buku Ahmad Zacky El-Syafa berjudul Dahsyatnya Dosa Meninggalkan Shalat Wajib, orang yang meninggalkan salat fardhu dengan sengaja maka tidak hanya dihukumi kafir, namun tarikh al-sholat (sebutan untuk orang yang meninggalkan salat) sama halnya dengan pelaku dosa besar.

Orang yang meninggalkan salat namun masih ia memiliki keyakinan akan fardhunya salat tersebut tapi ia meninggalkannya karena malas atau terlalu sibuk dengan urusan duniawi dan karena alasan-alasan lain yang tidak sesuai dengan syar'i, Imam Malik dan Syafi'i menyatakan orang tersebut tidak dikafirkan, hanya dianggap fasik dan disuruh untuk bertobat.

sem*ntara Imam Abu Hanifah berpandangan bahwa orang tersebut harus diberi peringatan keras dan dipenjara atau dikurung sampai ia mau melakukan salat.

3. Ghibah

Dijelaskan dalam buku Dosa Besar Kecil Yang Terabaikan Penyebab Siksa Azab Kubur Yang Pedih karya Nur Aisyah Albantany, ghibah merupakan mengatakan sesuatu pada seorang muslim, sedangkan orang tersebut tidak suka. Secara bahasa, ghibah berarti menggunjing.

Ghibah dapat dilakukan dengan cara membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.

Al-Qurthubi mengatakan, "Para ulama telah sepakat bahwasanya ghibah termasuk dosa besar. Mereka berdalil dengan sabda Nabi SAW: 'Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian adalah haram atas (sesama) kalian'." (HR Muslim)

Banyak orang meremehkan dosa ghibah, padahal dalam Allah SWT menganggap itu perbuatan yang keji dan kotor. Hal tersebut dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW, "Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang laki-laki atas kehormatan saudaranya."

Dengan demikian, muslim wajib menghindari ghibah agar terhindar dari siksa api neraka kelak. Sebagaimana dalam sabdanya yang berbunyi, "Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah SWT akan menolak menghindarkan api neraka dari wajahnya." (HR Ahmad)

Simak Video "Pendosa Besar yang Masuk Surga"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)